Sekarang ini kita hidup didunia yang penuh racun dari bakteri. Tidak hanya dari pada badan kita saja bakteri berasal, namun tiap-tiap semua suatu hal yang kita sentuh serta udara yang kita hirup mengandung bakteri.
Banyak yang bakteri yang tidak beresiko, namun yang lain bisa mengakibatkan infeksi serius serta permasalahan kesehatan yang lain. Jadi bagaimanakah kita dapat melakukan yang paling baik untuk melindungi diri sendiri dari bakteri?
Sebagian penelitian menyoroti, resiko tidak membersihkan tangan setiap saat Anda usai braktivitas atau waktu dapat makan, ada pula bukti bahwa membersihkan tangan terus-terusan bisa mengakibatkan alergi. Tentu hal itu dapat membingungkan Anda, bukanlah.
Namun bila Anda mau melindungi diri sendiri serta keluarga dari infeksi yang serius, adakalanya dapat mencontoh sebagian dokter ini. Dimana mereka melindungi keluarga tercintanya dari infeksi bakteri yang beresiko, siapapun mereka? Simak penjelasannya di bawah ini yang kami kutip dari mail online :
Dr Peter Young, seseorang konsultan perawatan gawat di Queen Elizabeth Hospital
Saat Anda bekerja dirumah sakit, sangat banyak bakteri yang beresiko yang berkembang disana. Misalnya di toilet umum, mereka mempunyai pembersih toilet automatis serta dispenser sabun, dan keran dengan sensor yang diaktifkan mereka mendeteksi gerakan. Tetapi satu hal yang tidak pernah ia kerjakan yaitu, dokter disana tidak pernah memakai handuk tangan di toilet umum.
Ia juga tidak pernah memakai lap, terutana dirumah, serta tambah baik memakai kertas toilet untuk bersihkan semua tumpahan dari makanan serta yang lain. Tidak lupa ia juga mempunyai sebagian wadah gel alkohol antibakteri di seputar rumah, yang dipakai bila salah stau anggota keluarga diserang pilek.
Tidak lupa ia menaruh tiap-tiap makanan di beberpaa wadah tertutup kedap udara, untuk menghindar kerancuan dengan udara. Serta yang terutama ia tidak sukai ada hewan di tempat tinggalnya untuk kebersihan.
Dr Lisa Ackerley, konsultan kesehatan serta keamanan pangan lingkungan
Untuk mengindari keracunan makanan serta sakit. Ia senantiasa bersihkan meja dapur dengan disinfektan atau antibakteri. Tiap-tiap almari, gagang pintu atau peralatan yang lain yang sering dipakai, sering ia bersihkan dengan cara teratur.
Saat memasak daging, ia tidak memercayakan suhu di oven untuk tahu kapan sudah masak. Ia memakai termometer makanan. Sepanjang termometer membaca di suhu 75 celciusmaka makanan Anda aman, karena ini yaitu cukup untuk membunuh bakteri.
Ia tidak pernah membersihkan dengan tangan, untuk bersihkan piring ia memakai alat pencuci piring yang dapat membunuh bakter. Ia juga tidak sukai memakai serbet atau handuk teh, dikarenakan menurut riset serbet yaitu barang paling kotor dirumah, ia lebih pilih handuk kertas serta semprotan antibakteri.
Profesor Hugh Pennington, profesor Emeritus bakteriologi di University of Aberdeen
Di tempat tinggalnya, seluruhnya piring serta alat makan yang dikeringkan dengan kertas handuk sekali gunakan. Hugh tidak memakai tisu atau gel antibakteri untuk membersihkan tangan, tetapu memakai deterjen pembunuh bakteri.
Ia paling cermat pada kamar mandi, dikarenakan ditempat ini tiap-tiap bakteri didalam badan manusia dikeluarkan. Ia sering singkirkan noda serta bau busuk di kamar mandi dengan standard ketat.
Dr Laura Bowater, seseorang pakar mikrobiologi serta dosen senior di University of East Anglia
Ia punya kebiasaan memakai antibakteri untuk segalanya--sabun, tisu, gel, talenan. Ia mengeringkan tangan dengan handuk, namun senantiasa dicuci dengan teratur, seputar 2 x dalam satu minggu dengan mencucinya di air panas. Hal yang sama berlaku untuk seprai.
Ia juga bersihkan semua kamar mandi dengan pemutih cukup dengan teratur. Ia betul-betul perduli perihal kebersihan makanan, terlebih daging mentah. Ia tidak akan makan daging masih tetap sedikit merah muda di tengahnya, lantaran ketakutan dapat bakteri beresiko disana.
Itu yaitu misal dokter serta pakar kesehatan yang perduli perihal kesehatan dianya serta keluarga. Bagaimanakah dengan Anda, sudahkah mengaplikasikan hidup sehat?
0 komentar:
Posting Komentar