KH Imam Mawardi Paparkan Rahasia Kecerdasan Ibnu Sina, Imam Ghazali, serta Ibnu Rusyd


Bila mau jadi orang yang cerdas, silakan tiru Ibnu Sina. Hal semacam ini ditegaskan oleh KH Imam Mawardi waktu memberi tausiah pada acara Nuzulul Qur'an 1436 H dan menyambut Muktamar ke-33 NU, di gedung Rahmatul Ummah Sidoarjo, Senin (29/6) malam. 

Orang cerdas menurut Islam yakni bila dianya memperoleh suatu permasalahan cepat-cepat menghadap Allah SWT. " Mengapa mesti Ibnu Sina, " bertanya Kiai Mawardi. " Beliau itu bila tak memahami permasalahan, beliau datang ke masjid sujud minta pada Allah SWT, " paparnya menuturkan. 

Disamping meminta pada Allah SWT, rahasia untuk orang yang mau cerdas setelah itu yakni sukai bershadaqah. " Bila pingin cerdas yang rajin shadaqah. Insya Allah bakal jadikan Allah jadi orang yang cerdas. Hal semacam ini adalah rahasia dari Ibnu sina, " tuturnya. 

Kiai Mawardi juga menyebutkan, sebagian rahasia dari Ibnu Sina tadi dapat diaplikasikan oleh Kampus Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) pada terutama dan Kampus yang lain. 

 " Bila mahasiswa Unusida mau jadi orang yang cerdas, silakan mencontoh rahasia dari Ibnu Sina, " ucapnya. 

Terkecuali Ibnu Sina, Kiai Mawardi juga mencontohkan Imam Al-Ghazali. Menurut Kiai Mawardi, satu saat Imam Al-Ghazali tengah menunaikan shalat berbarengan adiknya. Sang adik lihat banyak darah bercecer di seputar sajadah Imam Al-Ghazali. 

 " Saat itu Imam Ghazali kaget mengapa adiknya hingga lihat terdapat beberapa darah di sekitar sajadah kakaknya. Lantaran saat sholat, Imam Ghazali sekilas pikirkan haid. Hal semacam ini yang bikin Imam Ghazali makin penasaran pada adiknya. Beliau juga mau tahu siapa Sang guru adiknya itu, " bahas Kiai Mawardi menceritakan pengalaman Imam Ghazali. 

Saat Imam Ghazali berguru sama seseorang tukang sol sepatu tidak lain yaitu guru dari adik Imam Ghazali. Dia lalu memperoleh perintah untuk bersihkan halaman sekolah, tetapi tak bisa memakai sapu. Tetapi menggunakan tangan. 

 " Sesudah berguru serta usai menggerakkan pekerjaan. Imam Ghazali pada akhirnya dinyatakan mempunyai pengetahuan laduni. Lalu beliau lakukan spiritual sujud ke Madinah serta Makkah. Di sana di buka ilmunya oleh Allah SWT. Sesudah ke Makkah, tulisannya tidak sama dari mulanya, " tuturnya. 

Singkat narasi, Kiai Mawardi menyatakan, bahwa bila mau jadi orang cerdas serta memperoleh pengetahuan faedah mesti patuh pada guru. Jangan sempat musuhan sama kiainya. Walau orang itu pandai, namun bila berani sama guru atau kiainya, kelak bakal dicabut ilmunya oleh Allah. 

 " Jadi orang itu mesti tawadhu'. Tak bisa mentang-mentang. Walau telah memperoleh pengetahuan laduni, Imam Ghazali sehari-hari masih tetap sukai bersihkan toilet masjid, " katanya. 

Terkecuali Ibnu Sina serta Imam Ghazali, Kiai Mawardi juga mengatakan Ibnu Rusyd. Keunggulan dari Ibnu Rusyd, sukai berkumpul dengan beberapa orang sholeh serta alim. " Bila kita mau memperoleh pengetahuan faedah mesti sukai berkumpul sama orang sholeh serta alim. Kelak Allah sendiri yang bakal buka hati kita agar memperoleh pengetahuan faedah, " tutupnya. (Moh Kholidun/Fathoni)
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar