JAKARTA, Tiap-tiap bln. diprediksikan 1, 4 miliar pembalut dipakai oleh beberapa wanita di semua Indonesia. Sayangnya, seluruhnya merk yang beredar memiliki kandungan bahan kimia beresiko yaitu klorin.
" Dari 9 merk pembalut serta 7 merk pantyliner, seluruhnya memiliki kandungan klorin dengan rentang 5-55 ppm (part per million), " kata Ilyani S Adang, anggota Pengurus Harian YLKI (Yayasan Instansi Customer Indonesia), waktu didapati di kantornya, di Duren Tiga Jakarta Selatan, Selasa (7/7/2015).
Kandungan ini, dalam periode pendek dapat menyebabkan iritasi pada kulit di seputar kemaluan. Sedang dalam periode panjang, akumulasi efeknya dapat menyebabkan kanker rahim serta masalah fertilitas atau kesuburan.
Dalam sistem produksi pembalut serta pantyliner, klorin dipakai juga sebagai pemutih. Sayangnya, SNI (Standard Nasional Indonesia) memanglah tak mengatur bahwa beberapa produk itu mesti bebas klorin.
" Kita mendorong SNI supaya memasukkan klorin juga sebagai salah satu kriteria, " kata Catat Kekal, Ketua Pengurus Harian YLKI.
Terkecuali memiliki kandungan klorin dengan beragam kandungannya, sebagian product pembalut serta pantyliner juga tak mencantumkan tanggal kedaluarsa. Sebagian juga memakai kode registrasi dari Dinas Kesehatan, yang disebut kode lama yang telah tak dipakai.
" Ini dapat juga dipertanyakan apakah izinnya masih tetap berlaku, " lebih Arum Dinta, peneliti YLKI yang lakukan penelitian perihal pembalut serta pantyliner mulai sejak Desember 2014.
YLKI mengklaim sudah kirim temuan ini ke beberapa produsen. Dari surat respon yang masuk, sebagian produsen mengakui tidak paham lantaran bahan yang dipakai adalah bahan impor. Sesaat PT Softex Indonesia lakukan uji lagi pada product Softex Deluxe Maxi Wing serta Softex Ultra Maxi Wing, keduanya memberi hasil negatif. Sedang PT KAO Indonesia yang dihubungi detikHealth belum memberi respon saat di tanya perihal temuan YLKI ini.
Tulus Kekal, Ketua Harian YLKI menyebutkan SNI (Standard Nasional Indonesia) memanglah tak mengatur bahwa beberapa produk itu mesti bebas klorin. Oleh karena itu, YLKI mendorong SNI supaya selekasnya mengaturnya lantaran klorin mempunyai efek negatif untuk kesehatan organ reproduksi wanita.
Sedetailnya, di bawah ini temuan YLKI pada 9 merk pembalut serta 7 merk pantyliner yang di jual di Indonesia.
Pembalut :
1. CHARM, PT Uni Charm Indonesia, klorin 54, 73 ppm
2. Nina Anion, PT Panca Talentamas, klorin 39, 2 ppm
3. My Lady, PT Sehat Anugerah Perhasa, klorin 24, 44 ppm
4. VClass Ultra, PT Softex Indonesia, klorin 17, 74 ppm
5. Kotex, PT Kimberly Clark Indonesia, klorin 8, 23 ppm
6. Hers Protex, PT Multi Duta Utari, klorin 7, 93 ppm
7. LAURIER, PT KAO Indonesia, klorin 7, 77 ppm
8. Softex, PT Softex Indonesia, klorin 7, 3 ppm
9. Sotness Standard Jumbo Pack, klorin 6, 05 ppm
Pantyliner :
1. V Class, PT Softex Indonesia, klorin 14, 68 ppm
2. Pure Style, PT Uni Charm Indonesia, klorin 10, 22 ppm
3. My Lady, PT Sehat Anugerah Perkasa, klorin 9, 76 ppm
4. KOTEX Fresh Liners, PT Kimberly Clark Indonesia, klorin 9, 66 ppm
5. Softness Panty Shields, PT Softness Indonesia Indah, klorin 9, 00 ppm
6. CareFree superdry, Johnson & Johnson Indonesia, klorin 7, 58 ppm
7. LAURIER Active Fit, PT KAO Indonesia, klorin 5, 87 ppm. ***
Editor : sanbas
Sumber : detik. com
- See more at : http :// www. goriau. com/riau-sehat/gawat-9-merek-pembalut-wanita-dan-7-pantyliner-kandung-bahan-pemicu-kanker-rahim-ini-daftarnya. html#sthash. dTExNTNj. dpuf
0 komentar:
Posting Komentar