Brokoli kerap disebut-sebut juga sebagai makanan tersehat didunia lantaran sangatlah kaya antioksidan serta serat. Karena itu, sayuran hijau tua ini banyak dihandalkan untuk turunkan Cholesterol serta memerangi kanker.
Saudara kembar brokoli, yaitu kale, akhir-akhir ini juga ditasbihkan juga sebagai super food dengan beragam nutrisi yang juga berbentuk antioksidan, pahlawan yang memerangi radang, kanker, penyakit kardiovaskular, kanker serta penuaan awal.
Namun lalu datang berita mengagetkan dari Oregon State University Micronutrient Information yang mengatakan, bahwa kale bisa mengakibatkan masalah hipotiroid bila dikonsumsi terlampau banyak. Salah satu 'korbannya' yaitu seseorang nenek berumur 88 th. yang sehari-hari konsumsi kale sejumlah 1-1, 5 kg.
Walau sekian, beberapa pakar tak merekomendasikan untuk berhenti konsumsi kale. Yang butuh dikerjakan yaitu membatasi konsumsinya, 1-2 cangkir untuk 2-3 kali satu minggu tidaklah membahayakan asal kale di rebus atau dikukus lebih dahulu.
Teresa Fung, profesor bagian nutrisi Harvard School of Public Health serta Simmons College di Boston, menyampaikan, " Jumlah normal serta masuk akal akan tidak menyebabkan permasalahan. Orang tanpa ada keluhan tiroid bisa mengkonsumsinya sekian kali satu minggu dalam jumlah moderat.
Brokoli, kale, kubis, kembang kol yaitu kelompok sayuran krusiferus. Berarti, mereka kaya kandungan senyawa sulfur bernama glukosinolat. Substansi glukosinolat yang dimaksud goitrin, dengan pertolongan yodium, bisa menghimpit manfaat kelenjar tiroid yang semula normal jadi kurang aktif. Keadaan kelenjar tiroid yang kurang aktif ini dimaksud hipotiroid.
Kelenjar tiroid terdapat dibagian depan leher serta berperan untuk mengontrol metabolisme badan, memproses makanan jadi daya. Orang dengan hipotiroid tunjukkan tanda-tanda diantaranya letih serta lemah, kram otot, nyeri serta kaku sendi dan sembelit.

0 komentar:
Posting Komentar