Hubungan Intim Saat Hamil, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?


Mitos Sex juga Melingkupi Kehamilan 

Banyak mitos perihal sex serta kehamilan yang beredar luas di orang-orang, serta dikira juga sebagai satu kebenaran. Lantaran dikira benar, jadi tingkah laku seksual juga di pengaruhi serta ikuti info yang salah sesuai sama mitos itu.  

1. Mesti kerap. Salah satu mitos yang beredar luas di orang-orang adalah jalinan seksual mesti kerap dikerjakan sepanjang masa hamil, supaya bayi didalam rahim bisa bertumbuh subur serta sehat. Argumennya, dengan lakukan jalinan seksual jadi bayi memperoleh siraman sperma hingga bertumbuh subur serta jadi bayi yang normal serta sehat. Jadi banyak pasangan suami istri yang berusaha supaya kerap lakukan jalinan seksual sepanjang hamil dengan maksud supaya sang bayi normal serta sehat. Walau sebenarnya asumsi itu tak benar sekalipun. Tak ada jalinan lagi pada sperma dengan bayi yang ada didalam rahim. Tak ada jalinan juga pada sperma serta perkembangan bayi. Berarti, bila sepanjang hamil lakukan jalinan seksual, jadi sel Jadi subur serta sehatnya bayi didalam rahim tak di pengaruhi oleh ada tidaknya sperma yang masuk sepanjang kehamilan. Yang benar yaitu, kwalitas sel spermatozoa yang sukses membuahi sel telur punya pengaruh pada kesehatan kehamilan yang berlangsung. 

2. Posisi Kanan & Kiri. Mitos yang lain mengaitkan posisi jalinan seksual dengan type kelamin bayi yang bakal dilahirkan. Konon bila posisi pria saat lakukan jalinan seksual diawali dari kiri serta disudahi di samping kanan, jadi bayi laki-laki yang bakal dilahirkan. Demikian sebaliknya, apabila jalinan seksual diawali dari segi kanan serta disudahi di segi kiri, jadi bayi wanita yang bakal dilahirkan. Sudah pasti info ini salah serta sangatlah tak rasional, lantaran type kelamin bayi tak ditetapkan oleh posisi pria saat terkait seksual. Type kelamin bayi ditetapkan oleh type sel spermatozoa yang sukses membuahi sel telur. Bila spermatozoa dengan kandungan kromosom X yang membuahi sel telur, jadi bakal terbentuk bayi wanita. Bila spermatozoa dengan kromosom Y yang membuahi sel telur, bakal terbentuk bayi laki-laki. Namun nyatanya banyak orang yang meyakini mitos itu serta mengerjakannya. 

3. Boleh-Tidaknya Terkait. Asumsi lain yang juga salah namun beredar luas di orang-orang adalah bahwa jalinan seksual tak bisa dikerjakan supaya tak mengganggu perubahan bayi. Asumsi ini tak benar, lantaran tak ada argumen bahwa jalinan seksual pasti mengganggu perubahan bayi. Demikian sebaliknya ada asumsi lain yang menyebutkan bahwa jalinan seksual tak menyebabkan disebabkan apapun pada kehamilan, hingga bisa saja dikerjakan seperti pada awal mulanya. Asumsi ini dapat tidak selamanya benar, bergantung keadaan kehamilannya.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar