 |
Jakarta Seluruhnya tato pasti memiliki makna spesial untuk pemiliknya serta senantiasa ada argumen spesifik mengapa tato itu diambil. Tak tahu lantaran mempunyai makna simbolis atau sekedar hanya pemiliknya suka pada gambar itu. Apapun itu, tato berbentuk personal serta walau gambarnya sama tetapi bakal tidak sama arti untuk tiap-tiap orang. Demikian juga dengan tato lambang " titik koma " atau " semicolon " yang belakangan ini marak di media sosial.
Tetapi, alih-alih mempunyai arti berlainan untuk tiap-tiap orang, tato yang memakai sinyal baca " titik koma " ini lebih berarti universal karena seseorang wanita bernama Amy Bluel.
Sesudah ayahnya wafat bunuh diri, Amy berjuang menangani depresi sampai satu hari dia tersadar serta mau lakukan satu hal untuk kembali kenang ayahnya sekalian menumbuhkan kesadaran pada masalah kesehatan mental. Dengan Project Semicolon, Amy dapat lakukan dua hal itu, ditulis dari laman Diply. com, Sabtu (11/7/2015).
Baik organisasi ataupun kampanye Project Semicolon didedikasikan untuk mendatangkan harapan serta cinta untuk mereka yang berjuang menangani depresi, bunuh diri, kecanduan, serta menyakiti diri sendiri. Mereka mendorong beberapa orang untuk menggambar atau bikin tato " titik koma " di badan juga sebagai pengingat bakal kemampuan diri.
Titik koma yaitu sinyal baca yang utama serta adalah lambang yang pas buat mereka yang tengah berjuang. Seperti kata Amy, " Suatu (sinyal) titik koma dipakai saat seseorang penulis dapat pilih untuk mengakhiri kalimat, namun mereka pilih tidak untuk mengakhirinya. Penulis itu yaitu Anda serta kalimat itu yaitu hidup Anda ".
0 komentar:
Posting Komentar