 |
Jakarta - Lokasi Mentawai, Sumatera Barat diperkirakan akan diguncang gempa berkekuatan 9 taraf richter (SR). Gempa itu diperkirakan akan membawa dan gelombang tsunami setinggi kian lebih 10 mtr..
Hal semacam ini berdasar pada riset yang dikerjakan Instansi Pengetahuan Pengetahuan Indonesia (LIPI) berbarengan Prancis serta Singapura pada Juni 2015 tempo hari. Ini adalah siklus 200 th. di lokasi itu.
" Berdasar pada riset itu kita siapkan masyrakat serta pemda setempat untuk siaga pada tsunami itu. Kita berupaya bikin master plan pengurangan bencana gempa serta tsunami, " tutur Kepala Pusat Data Info serta Humas Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta, Selasa (28/7/2015).
Menurut Sutopo, telah mulai sejak 2013, pihaknya lakukan simulasi bencana di lokasi itu. Walau sekian, sambung dia, BNPB alami kesusahan.
" Susunan untuk kursus atau simulasi bencana telah oke. Namun kultur yang sulit. Waktu simulasi, 63 % warga malah cemas, " tegas dia.
1. 000 Sirene Tsunami
Menurut Sutopo, sesungguhnya untuk menghadapi bahaya tsunami dibutuhkan 1. 000 sirene tsunami. Tetapi, dia menuturkan, pihaknya baru memiliki 46 buah saja. Itu juga tidak seluruhnya dapat dipakai.
" Kita mempunyai 46 buah. Namun yang cuma berperan sejumlah 3 buah. Itu permasalahan yang kita hadapi, " papar dia.
Menurut Sutopo, terkecuali terbentur cost, BNPB juga masih tetap terbentur dengan tehnologi serta sumber daya manusia yang dinilai masih tetap minim.
" Belum cukup sumber daya yang kita mempunyai. Dengan 3 buah itu, jadi orang-orang cuma memiliki saat 3 menit untuk lari dari ancaman tsunami, " pungkas Sutopo. (Ndy/Yus)
0 komentar:
Posting Komentar